Saturday 17 December 2016

SKALA PENGUKURAN PADA STATISTIK

SKALA PENGUKURAN PADA STATISTIK


Dalam beberbagai urusan dalam kehidupan tentu membutuhkan sebuah pengukuran. Pengukuran memungkinkan segala hal dapat dilakukan secara terhitung dan lebih efisien. Begitu juga dalam hal pekerjaan, terutama dalam bidang ekonomi dan keuangan. Pengukuran statistic sangatlah diperlukan. Di sisi lain, statistik juga tidak lepas dengan apa yang dinamakan skala.

 Skala pengukuran adalah cara mengukur suatu variabel. Ada 4 jenis skala pengukuran, yaitu skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Ada pun penjelasannya sebagai berikut:

1.      Skala nominal
Skala nominal adalah ukuran yang paling sederhana, di mana angka yang diberikan kepada objek mempunyai arti sebagai label saja, dan tidak menunjukkan tingkatan apa – apa. Pengukuran skala nominal umumnya untuk data atau objek yang hanya diklasifikasikan pada beberapa kategori. Setiap kategori dalam klasifikasi data tidak boleh tumpang tindih, atau setiap peristiwa bersifat lepas (mutually exlusive), suatu peristiwa tidak mempengaruhi peristiwa lainnya. Sebagai contoh untuk mengklasifikasikan jenis kelamin, pria = 1 dan wanita = 2. Angka tersebut bukanlah sebuah tingkatan. Angka tersebut memiliki arti sebuah tanda saja atau label. Bukan berarti 2 lebih tinggi dari 1 ataupun sebaliknya.

2.      Skala Ordinal
Skala Ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka – angka tersebut mengandung pengertian tingkatan. Skala ordinal hanyalah memberikan nilai urutan atau ranking dan tidak menggambarkan nilai absolut.
Sebagai contoh pada tabel berikut ini yang menunjukkan Asset beberapa bank di Indonesia pada akhir tahun 2014 (Sumber Bursa Efek Indonesia 2014).

No.
Nama Bank
Asset ( dalam Jutaan Rupiah)
1
BNI
416.573.708
2
BCA
552.423.892
3
BRI
801.955.021
4
Mandiri
855.039.673

Pada tabel di atas dapat dilihat urutan asset beberapa bank di Indonesia dari yang terkecil sampai yang terbesar. Dapat dilihat bahawa asset bank BNI memiliki asset terkecil jika dibandingkan beberapa bank lainnya dan asset terbesar dimiliki oleh bank Mandiri. Itulah contoh skala ordinal.

3.      Skala Interval
Skala Interval adalah skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, dan ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur.
Sebagai contoh pada tabel di bawah ini. Klasifikasi saham dari yang prospektif sampai yang tidak prospektif dilengkapi dengan interval harga sahamnya. Klasifikasi prospektif mempunyai interval tertentu dan setiap klasifikasi mempunyai jarak tertentu sebagai ciri dari skala interval (Klasifikasi saham di BEJ 27 Juni 2007)

No.
Kriteria
Interval
Jarak
Jumlah
1
Sangat Prospektif
736 – 879
143
2
2
Prospektif
592 – 735
143
5
3
Cukup Prospektif
448 – 591
143
9
4
Kurang Prospektif
304 – 447
143
3
5
Tidak Prospektif
160 - 303
143
1

Jika dilihat di atas terlihat bahwa interval saham yang sangat prospektif memiliki harga berkisar Rp 736 – 879 per lembarnya dan memiliki jarak interval sebesar Rp 143.

4.  Skala Rasio
Skala Rasio adalah skala yang mencakup semua skala yaitu nominal, ordinal, dan interval di samping memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang diukur. Angka pada skala rasio menujukkan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Sebagai contoh pada tahun 2007 saham Bank BCA harganya Rp 5.350 dan harga saham Bank BNI Rp 2.450 per lembar saham. Jika saham Bank BCA dibandingkan dengan saham Bank BNI sebesar 2,18 kali. Jadi rasio harga saham BCA 2,18 kali Bank BNI.


Suharyadi & Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI Akuntansi tidak hanya sebagai hitung – hitungan saja. Akuntansi selalu menyesuaikan berdasarkan bidan...