Monday 12 December 2016

FAKTOR - FAKTOR KINERJA JANGKA PANJANG INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) UNDERPERFORMED


MENGAPA KINERJA JANGKA PANJANG INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) MENGALAMI UNDERPERFORMED


Fenomena yang di alami oleh perusahaan yang beru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) biasanya mengalami permintaan yang tinggi terhadap sahamnya. Namun, lama – kelamaan cenderung melemah permintaannya sehinggan menyebabkan turunnya harga saham perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Hal ini menyebabkan return saham tersebut menjadi menurun juga. Jika dibandingkan dengan return pasar, saham ini memiliki return lebih kecil dibandingkan dengan return pasar. itulah yang disebut dengan underperformed.  Menurut  Abid  dan Muharam  (2013) Underperformance adalah suatu return pada saham penawaran umum perdana mempunyai kinerja yang lebih rendah dibandingkan dengan pasar.

Menurut para ahli, ada beberapa alasan yang menyebabkan kinerja jangka panjang IPO mengalami underperformed. Ritter (1991) berpendapat bahwa terjadinya underperformed pada kinerja jangka panjang IPO disebabkan investor terlalu optimis terhadap saham IPO sehingga menyebabkan harga saham akan naik. Lama - kelamaan harga saham pun akan mengoreksi kesalahannya sehingga terjadilah underperformed. Ritter juga berpendapat bahwa kemungkinan yang dapat mengungkap mengapa kinerja jangka panjang saham – saham setelah IPO rendah. Pertama disebabkan investor salah mengveluasi risiko, yang kedua adalah investor terlalu optimis (over-optimistic), dan yang ketiga adalah investor sedang bernasib buruk (bad luck).

Underperformed pada kinerja jangka panjang IPO disebabkan oleh perbedaan opini dari para investornya, yaitu dengan adanya perbedaan opiniantara investor pesimis dan optimis. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan opini dari kondisi ketidakpastian akan nilai dari perusahaan IPO. Semakin lama, informasi tentang perusahaan IPO pun semakin bertambah dan perbedaan pendapat pun semakin berkurang sehingga harga saham akan menyesuaikan pada informasi tersebut dan perlahan akan turun. Semakin tinggi perbedaan opini dan ketidakpastian, maka akan semakin lama pula terjadinya penyesuaian harga yang akan mengakibatkan underperformed. pendapat perbedaan opini ini dikemukakan oleh Miller (1977).


Fama (1998) bependapat bahwa perusahaan akan melaksanakan IPO yaitu ketika perusahaan tersebut memiliki tingkat pertumbuhan laba yang tinggi sehingga menyebabkan investor melakukan penilaian overoptimistic, dan over reaction positif. Di sisi lain, pertumbuhan laba yang tinggi pada saat sebelum IPO tidak dapat dipertahankan dalam periode pasca-IPO sehingga dalam jangka panjang kinerjanya dinilai menurun.

No comments:

Post a Comment

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI

RANGKUMAN PROFESI DALAM AKUNTANSI Akuntansi tidak hanya sebagai hitung – hitungan saja. Akuntansi selalu menyesuaikan berdasarkan bidan...